Rekrutmen Polisi Harus Dari Sarjana
Modernitas yang terus bergulir dan modus kejahatan yang juga kian modern, menuntut kepolisian semakin handal dan profesional. Untuk itu, rekrutmen anggota kepolisian harus dilakukan pembenahan kembali. Salah satunya adalah rekrutmen polisi di AKPOL harus lulusan sarjana, bukan lagi lulusan SLTA seperti yang sekarang masih berlangsung.
Demikian disampaikan Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Yani (F-PPP) di sela-sela rapat dengan Kapolri, Rabu (13/2). “Ke depan harus dibuka juga ruang untuk AKPOL dari tamatan sarjana. Bahkan bila perlu ditiadakan yang dari SLTA. Kenapa saya katakan begitu, karena polisi masa depan itu adalah polisi yang betul-betul memahami fungsi dan kewenangannya,” ujar Yani.
Pembenahan kurikulum kepolisian menjadi keniscayaan yang tak bisa dihindari lagi, bila ingin menciptakan kepolisian Indonesia yang modern. Bila AKPOL belum bisa merekrut sarjana dalam waktu dekat, maka bisa dicampur rekrutmennya antara yang lulusan SLTA dan sarjana. Nantinya akan lahir banyak lulusan polisi handal sesuai tuntutan zaman.
Fungsi kepolisian seperti diutarakan Yani adalah P3, yaitu pelayan, pelindung, dan pengayom. Mereka harus mengerti posisi dan perannya di tengah masyarakat. Pada bagian lain, Yani juga menyoroti soal pendidikan lanjutan bagi para perwira polisi yang masuk Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).
Usai mengikuti pendidikan di PTIK, banyak perwira polisi yang justru tak mendapat posisi jabatan apa pun. Padahal, mereka sudah mengorbankan waktu dan dana untuk itu. Ini jadi problem tersendiri buat Polri, katanya kepada pers. (mh), foto : wy/parle/hr.